Naungan Hati
Jalan merubah ku,makin hari semakin bertambah masalah di hidup ku Apa,kenapa,siapa,dimana seakan selalu menghadang.Sedangkan bagaimana masih ku pikirkan di otak.Menyatu di setiap kalbu,rasanya aku ingin mengulang masa lalu.
Aku sudah dewasa.
Dari awal langkah ku berjalan,tak pernah ku sangka sedemikian rupa. Oke,sekarang aku cacat.Tapi apa mungkin mereka selalu berucap kasar.Iya,kalau besar harus bisa bersabar dan menyele - saikan dengan dingin kepala.Itupun aku tidak mengelak. Tapi hal tersebut terjadi berulang kali.Apakah mungkin aku
tidak melawan dalam keadaanku yang seperti ini.Di rumah dan di perantauan.
Yang ku tau hanya satu.
"Aku sudah dewasa,
tidak semua hal harus di ceritakan"
••••
Sekarang,aku berusia 21 tahun.Haru,sepi, susah,gundah semakin bertambah. Rasanya ingin ku ulang waktu masa kecil ku,bukan semasa aku kecelakaan.
Seingat ku,waktu itu kira-kira tahun 2009.
Aku dinyatakan gagar otak dan koma, selama satu bulan.Kemudian tubuhku lumpuh setengah anggota.Basah kuyup wajahku mendengar penjelasan kedua orang tuaku.
Katanya : Dulu aku di rawat,dalam rumah sakit umum daerah (RSUD) Surabaya.Dan jua waktu itu dokter mengungkapkan pada orang tuaku,Jika ia sungguh benar telah melepas tangan.Ujarnya,karena dokter tersebut tidak kuasa lagi tuk menangani ku.Iapun memasrahkan semuanya pada yang maha kuasa,begitu juga dengan kedua orang tua ku.
Tentunya sekarang aku cacat,anggota tubuh sebelah kananpun sulit untuk beraktifitas.Dan alhamdulillah hari ini aku dapat kembali berjalan dan menulis menggunakan tangan kiri.Walau kadang ungkap kata putus asa berselimut dalam hati.Naungan qolby yang sentiasa membendung air mata.
••••
#Febi 02
Komentar
Posting Komentar